Jah set I-n-I as a watchman
around Babylonian walls
Yeah-eh, children of Israel.
I-n-I shall never hold I peace
While wrong is going on
Day or night.
Bust down Babylon gates
Prepare ye the way
Prepare ye the way for Jah people.
( Culture, "Jah Rastafari," International Herb )
Rastafarian adalah sebuah gerakan religius yang paling terkenal di kepulauan Karibia, khususnya di Jamaika. Rastafarian, dengan campuran Kristenitas dan Judaisme Black Messiah, dikelompokan ke berbagai bidang teologi, yaitu pemujaan religius, sebuah kepercayaan, atau sebuah sekte. Gerakan ini berpengaruh terhadap kebudayaan dan pola kehidupan bermasyarakat di Karibia. Bila dijabarkan secara luas Rastafarian adalah sekelompok orang yang mempunyai sebuah semangat hidup yang berdasarkan pola ajaran dari kepercayaan yang dianutnya.
Nama Rastafari berasal dari Ras, yang merupakan gelar yang diberikan kepada kalangan ningrat laki-laki di Ethiopia, dan Tafari, nama sebelum penobatan dari Raja Ethiopia Kaisar Haile Selassie (1898-1975). Depresi dan diskriminasi kelas selama tahun 1930-an yang terjadi di Jamaika merupakan salah satu faktor mengapa ajaran ini dapat berkembang secara pesat di perkampungan kaum-kaum miskin di Jamaika, dan yang menjadi faktor lain dalam perkembangan Rastafarian adalah timbulnya sebuah gerakan kekuatan kulit hitam di awal tahun 1930-an yang dibawa oleh Marcus Garvey dengan gerakan " Back to Afrika "-nya, dimana dalam gerakan tersebut semacam mengembalikan sebuah kecintaan terhadap kebangsaan orang-orang kulit hitam terhadap penindasan yang sering dialami oleh orang kulit hitam. Kaum Rastafarian membandingkan diri mereka sebagai orang buangan dari Afrika dengan mengartikan segala perbudakan sebagai hal yang sama dengan kaum Israelites yang terusir ke babylon oleh raja Nebuchadnezzar. Karena itulah kata "Babylon" dipergunakan oleh kaum rastafari untuk menyebut setiap jenis tekanan dari sistem kekuasaan
Dalam mengembangkan ajarannya, Rastafarian menggunakan referensi yang terdapat dalam bibel, dan injil-injil dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya, salah satu contoh dari referensi tersebut adalah Revelations, Holy Piby, King James's Bible. Dalam Revelations 19:16 dan 5:2-5 mempunyai ajaran yang sangat berpengaruh bagi kaum Rastafarian, dimana isi dalam injil tersebut mengakui kebesaran seorang Rastafari. Selain itu ayat injil lainnya yang digunakan kaum Rastafarian untuk mengakui kebesaran Kaisar Haile Selassie sebagai seorang juru selamat antara lain : Ezekiel 30, Epistle to timothy, Psalms 9,18,68,76,87:4, Isaiah 9.
Kaum Rastafarian meyakini bahwa kepercayaan mereka merupakan campuran dari bentuk yang paling murni Judaisme dan Kristenitas, dan mereka juga menerima pengaruh turunan dari Mesir dalam kedua agama tersebut. Untuk memperkuat kebesaran dari Haile Selassie, kaum Rastafarian menolak hipokritas kaum babylonia dalam gerakan modern dan Gereja Roma, bahkan konsulat Roma, adalah yang secara umum mereka sebut Babylonia, karena menurut mereka dari kota tersebut Mussolini memerintahkan menjajah Ethiopia pada tahun 1935 yang merupakan tanah suci bagi kaum Rastafarian. Maka dari itu para Rastafarian menolak semua ajaran yang berasal dari Roma, karena menurut mereka ajaran tersebut telah menyesatkan mereka.
Hal - hal yang diyakini kaum Rastafarian
Peran sebuah religi selalu mempengaruhi lingkungan sosial, dan geografis dimana para kaum Rastafarian tumbuh, seperti penggunaan ganja (Marijuana) sebagai bagian dari ritual keagamaan dan bantuan untuk bermeditasi merupakan sesuatu yang umum di Jamaika.
Para Rastafarian menganggap ganja sebagai sebuah "ramuan kebijaksanaan" yang sakral dan para pemimpin kaum Rastafarian mengharuskan untuk menghisapnya sebagai bagian dari ritual religiusnya. Para kaum Rastafarian percaya bahwa tumbuhan tersebut tumbuh di atas makam Raja Sulaiman, seperti yang disebutkan dalam salah satu injilnya yaitu dalam Psalms 104 : 14, " Ia menyebabkan rumput tumbuh untuk lembu, dan ramuan untuk melayani manusia, yang seterusnya menggali makanan keluar dari dalam bumi. ", maka dari itu para Rastafarian menggunakan tumbuhan (Ganja) tersebut sebagai peralatan Upacara dan ritual kepercayaan mereka.
Ital dan Dreadlock
Para kaum Rastafarian juga menggunakan sebuah hukum larangan yang telah dikombinasikan untuk mendampingi sebuah doktrin ajarannya. Mereka dilarang mengkomsumsi alkohol, tembakau, semua jenis daging (terutama babi), juga kerang-kerangan, semua jenis ikan, dan spesies pemakan bangkai di laut. Bagi kaum Rastafari makanan yang mereka konsumsi haruslah ital, yang dalam bahasa Rastafarian berarti murni, alami, atau bersih.
Mereka juga mengharamkan menyisir atau memotong rambut, seperti yang ditafsirkan dalam salah satu injil mereka, Leviticus 21:5, "Mereka tidak boleh seharusnya membotakkan kepala mereka, juga mencukur sudut-sudut dagu mereka, juga memotong atau melukai daging mereka.". Ikatan rambut ikal mereka biarkan tumbuh alami dan dibiarkan kusut dan menggulung-gulung sendiri yang pada ahkirnya menjadi sebuah kuncian/tali-tali dreadlock.
11.57 AM
DEPOK, 11/6/2010
Sumber :
Prahlad, Anand Sw. Reggae Wisdom : Proverbs in Jamaican Music. University Press of Mississippi. 2001
Haska. Helmi Y. Bob Marley : Rasta, Reggae, Revolusi. Jakarta: Kepak Books. 2005.
around Babylonian walls
Yeah-eh, children of Israel.
I-n-I shall never hold I peace
While wrong is going on
Day or night.
Bust down Babylon gates
Prepare ye the way
Prepare ye the way for Jah people.
( Culture, "Jah Rastafari," International Herb )
Rastafarian adalah sebuah gerakan religius yang paling terkenal di kepulauan Karibia, khususnya di Jamaika. Rastafarian, dengan campuran Kristenitas dan Judaisme Black Messiah, dikelompokan ke berbagai bidang teologi, yaitu pemujaan religius, sebuah kepercayaan, atau sebuah sekte. Gerakan ini berpengaruh terhadap kebudayaan dan pola kehidupan bermasyarakat di Karibia. Bila dijabarkan secara luas Rastafarian adalah sekelompok orang yang mempunyai sebuah semangat hidup yang berdasarkan pola ajaran dari kepercayaan yang dianutnya.
Nama Rastafari berasal dari Ras, yang merupakan gelar yang diberikan kepada kalangan ningrat laki-laki di Ethiopia, dan Tafari, nama sebelum penobatan dari Raja Ethiopia Kaisar Haile Selassie (1898-1975). Depresi dan diskriminasi kelas selama tahun 1930-an yang terjadi di Jamaika merupakan salah satu faktor mengapa ajaran ini dapat berkembang secara pesat di perkampungan kaum-kaum miskin di Jamaika, dan yang menjadi faktor lain dalam perkembangan Rastafarian adalah timbulnya sebuah gerakan kekuatan kulit hitam di awal tahun 1930-an yang dibawa oleh Marcus Garvey dengan gerakan " Back to Afrika "-nya, dimana dalam gerakan tersebut semacam mengembalikan sebuah kecintaan terhadap kebangsaan orang-orang kulit hitam terhadap penindasan yang sering dialami oleh orang kulit hitam. Kaum Rastafarian membandingkan diri mereka sebagai orang buangan dari Afrika dengan mengartikan segala perbudakan sebagai hal yang sama dengan kaum Israelites yang terusir ke babylon oleh raja Nebuchadnezzar. Karena itulah kata "Babylon" dipergunakan oleh kaum rastafari untuk menyebut setiap jenis tekanan dari sistem kekuasaan
Dalam mengembangkan ajarannya, Rastafarian menggunakan referensi yang terdapat dalam bibel, dan injil-injil dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya, salah satu contoh dari referensi tersebut adalah Revelations, Holy Piby, King James's Bible. Dalam Revelations 19:16 dan 5:2-5 mempunyai ajaran yang sangat berpengaruh bagi kaum Rastafarian, dimana isi dalam injil tersebut mengakui kebesaran seorang Rastafari. Selain itu ayat injil lainnya yang digunakan kaum Rastafarian untuk mengakui kebesaran Kaisar Haile Selassie sebagai seorang juru selamat antara lain : Ezekiel 30, Epistle to timothy, Psalms 9,18,68,76,87:4, Isaiah 9.
Kaum Rastafarian meyakini bahwa kepercayaan mereka merupakan campuran dari bentuk yang paling murni Judaisme dan Kristenitas, dan mereka juga menerima pengaruh turunan dari Mesir dalam kedua agama tersebut. Untuk memperkuat kebesaran dari Haile Selassie, kaum Rastafarian menolak hipokritas kaum babylonia dalam gerakan modern dan Gereja Roma, bahkan konsulat Roma, adalah yang secara umum mereka sebut Babylonia, karena menurut mereka dari kota tersebut Mussolini memerintahkan menjajah Ethiopia pada tahun 1935 yang merupakan tanah suci bagi kaum Rastafarian. Maka dari itu para Rastafarian menolak semua ajaran yang berasal dari Roma, karena menurut mereka ajaran tersebut telah menyesatkan mereka.
Hal - hal yang diyakini kaum Rastafarian
- Kaum Rastafarian percaya bahwa Tuhan adalah roh dan roh tersebut bermanifestasi kepada Yang Mulia Kaisar Emperor Haile Selassie I.
- Kaum Rastafarian meyakini bahwa Jesus adalah keturunan langsung raja Daud dan berkulit hitam.
- Kaum Rastafarian meyakini bahwa dinasti Sulaiman Ethiopia merupakan representasi langsung raja Daud.
- Kaum Rastafarian yakin bahwa mereka adalah suku asli Israel yang hilang diceraiberaikan oleh Babylon sampai kemunculan Yang Mulia Kaisar Haile Selassie I.
- Kaum Rastafarian percaya bahwa Ethiopia adalah Tanah Perjanjian atau Surga di bumi.
- Kaum Rastafarian yakin bahwa Tuhan akam membawa mereka kembali ke Zion (Ethiopia).
Peran sebuah religi selalu mempengaruhi lingkungan sosial, dan geografis dimana para kaum Rastafarian tumbuh, seperti penggunaan ganja (Marijuana) sebagai bagian dari ritual keagamaan dan bantuan untuk bermeditasi merupakan sesuatu yang umum di Jamaika.
Para Rastafarian menganggap ganja sebagai sebuah "ramuan kebijaksanaan" yang sakral dan para pemimpin kaum Rastafarian mengharuskan untuk menghisapnya sebagai bagian dari ritual religiusnya. Para kaum Rastafarian percaya bahwa tumbuhan tersebut tumbuh di atas makam Raja Sulaiman, seperti yang disebutkan dalam salah satu injilnya yaitu dalam Psalms 104 : 14, " Ia menyebabkan rumput tumbuh untuk lembu, dan ramuan untuk melayani manusia, yang seterusnya menggali makanan keluar dari dalam bumi. ", maka dari itu para Rastafarian menggunakan tumbuhan (Ganja) tersebut sebagai peralatan Upacara dan ritual kepercayaan mereka.
Ital dan Dreadlock
Para kaum Rastafarian juga menggunakan sebuah hukum larangan yang telah dikombinasikan untuk mendampingi sebuah doktrin ajarannya. Mereka dilarang mengkomsumsi alkohol, tembakau, semua jenis daging (terutama babi), juga kerang-kerangan, semua jenis ikan, dan spesies pemakan bangkai di laut. Bagi kaum Rastafari makanan yang mereka konsumsi haruslah ital, yang dalam bahasa Rastafarian berarti murni, alami, atau bersih.
Mereka juga mengharamkan menyisir atau memotong rambut, seperti yang ditafsirkan dalam salah satu injil mereka, Leviticus 21:5, "Mereka tidak boleh seharusnya membotakkan kepala mereka, juga mencukur sudut-sudut dagu mereka, juga memotong atau melukai daging mereka.". Ikatan rambut ikal mereka biarkan tumbuh alami dan dibiarkan kusut dan menggulung-gulung sendiri yang pada ahkirnya menjadi sebuah kuncian/tali-tali dreadlock.
11.57 AM
DEPOK, 11/6/2010
Sumber :
Prahlad, Anand Sw. Reggae Wisdom : Proverbs in Jamaican Music. University Press of Mississippi. 2001
Haska. Helmi Y. Bob Marley : Rasta, Reggae, Revolusi. Jakarta: Kepak Books. 2005.
0 Responses to 'Rastafarian'
Posting Komentar